Medan, HumbangHasundutan.com – Kiprah gemilang Humbang Hasundutan FC (Humbahas FC) berakhir di babak 16 belas besar Bobby Nasution Cup (Bonas Cup) 2022 pada Minggu, 02 Oktober 2022 di Stadion Teladan Medan. Hal ini setelah Humbahas FC ditumbangkan PS Angkatan Darat (PSAD) dengan skor 3-0. Hasil ini juga menggagalkan ambisi Humbahas FC melaju ke perempatfinal.
Pertandingan Humbahas FC lawan PSAD pada awalnya berjalan seimbang, kedua kesebelasan bergantian menguasai permainan dan melancarkan serangan. Pada pertengahan babak pertama, pemain PSAD yang tanpa pressing mencetak gol dari jarak jauh dan skor berubah 1-0. Skor ini bertahan hingga babak pertama berakhir.
Pada awal babak kedua, “Elang-Elang Muda Humbang Hasundutan” julukan Humbahas FC, menaikkan tempo permainan untuk mengejar ketertinggalan. Namun, serangan balik yang cepat diperagakan PSAD dan menghasilkan kemelut di kotak pinalti Humbahas FC. PSAD berhasil menambah keunggulan dengan gol dari jarak dekat.
Di pertengahan babak kedua, Pelatih Humbahas FC, Frengky Pureng Partanolapang Simanullang, melakukan beberapa pergantian pemain. Perubahan taktik Humbahas FC berhasil menciptakan beberapa peluang. Namun, peluang yang didapat Humbahas FC tidak dapat dikonversikan menjadi gol. Para pemain PSAD yang semuanya anggota TNI AD aktif dengan disiplin melakukan pressing dan gangguan ke pemain Humbahas FC.
Menjelang akhir pertandingan, Humbahas FC yang dimanajeri Kapten Ade Pane ini kebobolan untuk yang ketiga kalinya. Pemain gelandang PSAD, dengan pola yang sama dengan gol pertama, berhasil menjebloskan si kulit bundar dari jarak jauh.
Analisis Pengamat
Martua Manalu, salah seorang pengamat yang menyaksikan langsung pertandingan Humbahas FC lawan PSAD, memberikan analisisnya. Martua mengatakan secara kualitas skill, pemain Humbahas FC tidak kalah dibanding pemain PSAD. Bahkan kualitas dua pemain asing Humbahas FC asal Afrika berada di atas rata-rata.
Secara kualitas fisik, rata-rata pemain PSAD yang berstatus tentara aktif unggul dibanding pemain Humbahas FC. Hal ini kelihatan dari pergerakan dan pressing yang dilakukan pemain PSAD yang membuat pemain Humbahas FC tidak leluasa mengembangkan permainan. Secara kasat mata, beberapa pemain Humbahas FC sudah berumur jelang kepala empat, sehingga tidak kuat untuk sprint dan pergerakan selama pertandingan. Dua pemain asing Humbahas FC memang bertinggi badan dua meter lebih tetapi pemain muda Humbahas FC lainnya berbadan mungil yang walaupun lincah namun sering kalah duel dengan pemain PSAD.
Coach Frengky pada babak pertama menggunakan formasi 433/422 tetapi skema ini tidak berhasil dijalankan pemain secara efektif. Striker Humbahas FC, pemain nomor 35 dan 9 tidak mampu melepaskan diri dari kawalan pemain PSAD. Taktik bertahan juga tidak dilakukan secara disiplin. Gol pertama dan ketiga dapat dicetak pemain PSAD dari jarak jauh karena pressing yang longgar oleh pemain Humbahas FC.
Kerugian paling utama dalam pertandingan lawan PSAD adalah Humbahas FC tidak memaksimalkan kualitas fisik dan tinggi badan dua pemain asingnya. Dua skema yang harusnya dipersiapkan adalah umpan lambung atau umpan silang dan eksekusi bola mati yang menempatkan kedua pemain asing tesebut di kotak pinalti untuk dapat mencetak gol melalui tandukan atau sepakan. Namun, umpan lambung dan umpan silang pemain Humbahas FC hampir selalu tidak akurat. Demikian juga dengan eksekusi bola mati yang diperagakan Humbahas FC juga tidak pernah membahayakan gawang PSAD.
Secara mental, PSAD lebih baik dibanding Humbahas FC. Kolektivitas permainan PSAD lebih terlihat dibanding Humbahas FC yang beberapa kali kelihatan salah pengertian.
Martua Manalu menambahkan PSAD adalah tim tangguh. Kiprah PSAD yang banyak mewarnai kancah persepakbolaan Sumatera Utara menjadi bukti tim PSAD melakukan pembinaan secara baik. Humbahas FC yang belum lama dibentuk harus berbenah dan melakukan pembinaan secara berkelanjutan. Kolaborasi Perantau, Pengusaha, dan Pemda yang ditunjukkan dengan struktur kepengurusan Humbahas FC adalah modal besar untuk kebangkitan Humbahas FC. Kehadiran suporter Humbahas FC di pertandingan lawan PSAD juga menjadi bukti kerinduan masyarakat Humbang Hasundutan atas prestasi sepakbola di level yang lebih tinggi. (pnm)